Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Penduduk RI Makin Banyak, Emosi AS Memuncak
shareIcon

Rangkuman Kabar: Penduduk RI Makin Banyak, Emosi AS Memuncak

25 Feb 2022, 11:33 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Kabar: Penduduk RI Makin Banyak, Emosi AS Memuncak

Rangkuman kabar, Jumat (25/2), mengulas perkembangan domestik dan mancanegara, di antaranya deretan sanksi baru buat Rusia hingga kabar terbaru soal populasi Indonesia.

Rangkuman Kabar Domestik

1. Indonesia Kini Punya 273 Juta Penduduk!

Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri memperbaharui data kependudukan di seluruh wilayah Indonesia sepanjang tahun 2021. Berdasarkan data terbaru, total penduduk Indonesia hingga 30 desember 2021 mencapai 273.879.750 jiwa, di mana 50,5% diantaranya berjenis kelamin laki-laki.

Kemendagri juga mencatat kenaikan jumlah penduduk sebesar 2.529.861 jiwa dibandingkan 2020. Lembaga itu juga mencatat 1.580.865 jiwa meninggal dunia pada tahun lalu.

Provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak jatuh kepada Jawa Barat dengan total penduduk mencapai 48.220.094 jiwa. Kabupaten Bogor, yang juga masuk dalam wilayah Jawa Barat, dinobatkan sebagai kabupaten terpadat dengan penduduk mencapai 5.327.131 jiwa.

Apa Implikasinya?

Besarnya jumlah penduduk Indonesia merupakan daya tarik tersendiri yang menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar yang menggiurkan. Ini juga menjadi indikasi bahwa Indonesia bisa menggantungkan pertumbuhan ekonominya dari aktivitas konsumsi mengingat jumlah penduduk yang terbilang jumbo.

Namun, demografi yang besar tersebut menyisakan pekerjaan rumah bagi pemerintah.

Pemerintah harus memastikan bahwa investor asing tak hanya menjadikan Indonesia sebagai basis konsumen semata, namun juga sebagai basis produksi manufaktur yang berdaya saing tinggi. Sebab, hal ini akan menciptakan daya ungkit ekonomi yang tinggi bagi populasi banyak, misalnya pembukaan lapangan pekerjaan dan kenaikan pendapatan agar Indonesia bisa bergerak ke negara maju.

2. Pemulihan Ekonomi RI Gantungkan Asa ke Ekonomi Digital

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut potensi ekonomi digital yang besar dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Hal ini didasarkan atas proyeksi pertumbuhan ekonomi digital tanah air yang bakal kinclong di masa depan.

Menurutnya, ekonomi digital berkontribusi sebesar 4% dari total pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia saat ini. Namun, ekonomi digital diproyeksikan dapat meningkatkan kontribusinya hingga 34% dari PDB dengan dukungan sektor e-commerce. Angka tersebut belum termasuk industri penyokong seperti service bussiness-to-business (B2B) di bidang logistik dan rantai pasok dengan kontribusi 13% terhadap ekonomi digital.

Airlangga juga menyinggung peningkatan infrastruktur digital seperti 5G, loT, Blockchain, AI dan cloud computing untuk menunjang proses digitalisasi. Tak lupa, ia juga meminta generasi muda untuk menguasai perkembangan teknologi digital sebagai bentuk persiapan menghadapi second wave digital economy.

Apa Implikasinya?

Potensi yang besar dari ekonomi digital, berikut dengan ekspansinya yang masif, harus dibarengi dengan regulasi yang memadai. Tujuannya, untuk melindungi konsumen, dalam hal ini masyarakat Indonesia, dari potensi kecurangan dari berbagai skema digitalisasi.

Nah, oleh karenanya, ada kemungkinan pemerintah akan menelurkan rangkaian kebijakan yang mampu menyokong pertumbuhan sektor ekonomi digital tanah air ke depan.

Baca juga: Rangkuman Kabar: Harga Minyak Kian Kronis, Metaverse Makin Dijajal Artis

Rangkuman Kabar Mancanegara

1. Biden dan Uni Eropa Geruduk Rusia dengan Tambahan Sanksi

Presiden Amerika Serikat Joe Biden bersumpah akan menjadikan Putin seorang paria, yakni seseorang yang diasingkan dari pergaulan dalam komunitas internasional. Salah satu caranya adalah dengan menambah sanksi ekonomi yang menyasar sejumlah bank besar dari keluarga konglomerat dari Rusia sebagai respons atas invasi Rusia ke Ukraina 

Sanksi tahap dua tersebut secara kongkret melarang ekspor bahan baku utama dari Amerika Serikat ke Rusia yang menurutnya dapat melumpuhkan industri di Rusia. Amerika Serikat juga membatasi akses 14 perusahaan besar asal Rusia untuk memperoleh pendanaan dari pasar modal AS.

Tak hanya AS, Uni Eropa juga sepakat untuk menjatuhkan paket sanksi terhadap Rusia, diantaranya dengan memblokir dan membekukan aset perbankan Rusia di pasar keuangan Eropa. Uni Eropa juga memblokir akses Rusia terhadap teknologi dan pasar.

Sebagai konsekuensinya, Eropa yang selama ini ketergantungan pasokan energi dari Rusia kini berupaya untuk mandiri agar konflik tersebut tidak berimbas luas pada pasokan energi benua biru.

Apa Implikasinya?

Sanksi ekonomi yang diterapkan kepada Rusia memang bisa mempengaruhi perekonomian nasional negara tersebut, namun, tampaknya tidak efektif membendung aksi Rusia menginvasi Ukraina.

Selain itu, implikasi dari sanksi ekonomi seperti ini berlaku dua arah. Selain dapat membuat prospek ekonomi Rusia jadi suram, sanksi juga bakal membuat volume perdagangan Amerika Serikat dan Uni Eropa berpotensi susut.

2. China Tetapkan Harga Acuan Batu Bara Baru

National Development & Reform Commission (NDRC) telah menetapkan harga acuan batu bara asal China yang mulai berlaku sejak 1 Mei mendatang. Acuan terbaru ini merupakan layer ketiga yang berlaku di tingkat provinsi.

Harga acuan untuk Provinsi Shaanxi, salah satu provinsi penghasil batu bara terbesar di China dipatok 320 yuan hingga 520 yuan per ton. Sementara untuk wilayah Mongolia Dalam Timur, kisaran harga yang ditetapkan adalah 260 yuan hingga 460 yuan per ton.

Harga acuan per provinsi merupakan layer ketiga dari upaya kontrol harga batu bara yang dilancarkan pemerintah China untuk meredak fluktuasi harga batu bara. Awal bulan lalu, NDRC juga menetapkan harga acuan batu bara di tingkat penambang yakni 700 yuan per ton. Sementara harga batu bara di pelabuhan dipatok maksimal 900 yuan per ton saja.

Apa Implikasinya?

Harga acuan yang dipatok berlapis dapat memberi bantalan-bantalan untuk meredam lonjakan harga batu bara. Jika lonjakan harga batu bara dapat diredam, tentu berimplikasi positif pada harga energi yang menjadi momok bagi inflasi global beberapa bulan terakhir.

Kemudian, harga batu bara yang murah dapat meredam inflasi energi di China. Hasilnya, industri manukfaktur China akan berkembang lagi. Jika industri manufaktur China kembali bergeliat, maka ada kemungkinan China akan menambah ekspor bahan baku dari Indonesia.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang.

Sumber: CNBC Indonesia, Bloomberg, CNN Indonesia

Ditulis oleh
channel logo

Galih Gumelar

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
rangkuman kabar
Rangkuman Kabar: Rusia Kena Sanksi, Warga AS Malas Belanja Gegara Inflasi
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1