Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Dana Asing Pulang Kampung, Omicron Bikin Bingung
shareIcon

Rangkuman Kabar: Dana Asing Pulang Kampung, Omicron Bikin Bingung

3 Dec 2021, 11:08 AM·Waktu baca: 4 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Kabar: Dana Asing Pulang Kampung, Omicron Bikin Bingung

Rangkuman kabar Jumat (3/12) mengulas efek jelang percepatan tapering dan penyebaran varian baru Omicron yang bikin dunia ketar-ketir.

Rangkuman Kabar Domestik

1. BI: Rp12,5 Triliun ‘Kabur’ dari Indonesia

Bank Indonesia mencatat derasnya arus modal asing keluar dari pasar keuangan domestik alias capital outflow mencapai Rp12,5 triliun. Rinciannya, Rp9,82 triliun keluar dari pasar surat berharga negara (SBN), sementara sisa Rp2,68 triliun keluar dari pasar saham.

Data tersebut merupakan angka outflow dari 29 November hingga 2 Desember saja. Sementara sejak awal tahun, total capital outflow mencapai Rp31,76 triliun. Imbal hasil SBN bertenor 10 tahun yang kerap menjadi acuan pun mengalami kenaikan menjadi 6,43% dari 6,37% sehari sebelumnya.

Apa Implikasinya?

Capital outflow bisa meningkatkan risiko bagi pasar keuangan jika tidak diantisipasi dengan baik. Makanya, hal tersebut harus dimitigasi dengan pendalaman pasar yang baik agar goncangan dalam bentuk outflow tidak dapat berimbas ke kinerja pasar keuangan dalam negeri.

Selain itu, munculnya capital outflow akan mempengaruhi neraca pembayaran Indonesia di kuartal IV. Jika neraca pembayaran Indonesia semakin susut, maka hal itu bisa mempengaruhi fundamental perekonomian domestik, salah satunya adalah nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS.

2. Tetap Berjalan, Operasional Natuna Dijaga TNI AL

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan seluruh kegiatan di perairan Natuna masih berlangsung aman dengan penjagaan TNI Angkatan Laut. Natuna merupakan salah satu blok eksplorasi penting bagi Indonesia yang menyimpan cadangan minyak sebesar 135,17 juta barel dan gas 1,26 triliun kaki kubik.

SKK Migas mencatat terdapat tiga kontraktor yang saat ini beroperasi di Natuna, yakni Medco E&P Natuna, Star Energy dan Premier Oil. Konflik di perairan Natuna juga mendapat perhatian dari pejabat terkait di Amerika Serikat dan Eropa yang menilai intervensi China menganggu eksplorasi di perairan tersebut berdampak langsung terhadap kesejahteraan warga Amerika Serikat dan Eropa.

Apa Implikasinya?

Keberlanjutan eksplorasi migas di blok natuna sangat krusial guna menjamin suplai energi nasional dan negara mitra dagang di tengah krisis energi. Namun, mengambil langkah diplomatis yang tepat dalam menghadapi tekanan China yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia juga krusial agar hubungan dua negara tetap langgeng tanpa menganggu kedaulatan masing-masing negara.

Baca juga: Rangkuman Kabar: BI Tapering Tahun Depan, Inflasi Eropa Makin Menyeramkan

Rangkuman Kabar Mancanegara

1. Amerika Serikat Selamat Dari Shutdown 

Senat Amerika Serikat meloloskan rancangan undang-undang (RUU) pendanaan jangka pendek pemerintah. Draf RUU yang menjamin pemerintahan AS berjalan setidaknya hingga 18 Februari tahun depan itu pun telah dilayangkan ke meja Presiden AS Joe Biden untuk mendapat pengesahan.

Sebagaimana diketahui, keberlangsungan pemerintahan Amerika Serikat diujung tanduk akibat pendanaan yang terjegal mepetnya pagu utang pemerintah.

Apa Implikasinya?

Lolosnya RUU Pendanaan Jangka Pendek ini menyelamatkan Amerika Serikat dari shutdown dan gagal bayar yang dapat meningkatkan ketidakpastian global di tengah berbagai ancaman seperti krisis energi, inflasi, disrupsi rantai pasok, dan kehadiran varian COVID-19 Omicron.

2. Omicron Kian Merajalela

Penyebaran varian baru virus Covid 19, Omicron merajalela di berbagai belahan dunia seperti Amerika Serikat, Malaysia hingga Singapura. Kepanikan akibat kemunculan varian ini memicu pengambil kebijakan untuk menerapkan langkah preventif agar tak terjadi lonjakan kasus.

Presiden Federal Reserve Cleveland Loretta Mester mengatakan Omicron akan memicu inflasi dan menghambat penyerapan tenaga kerja lantaran angkatan kerja takut untuk kembali beraktivitas di luar rumah. Google bahkan menunda pelaksanan work from office (WFO) menyusul lonjakan kasus di Amerika Serikat.

India menemukan kasus omicron pada pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan. Sementara Indonesia, meski belum ada konfirmasi kasus, namun telah dikepung oleh negara-negara dengan konfirmasi kasus Omicron seperti Singapura dan Malaysia. Pemerintah Indonesia pun memutuskan untuk menaikkan lama karantina pasca perjalanan ke luar negeri dari 7 hari menjadi 10 hari.

Apa Implikasinya?

Kebijakan preventif dalam mencegah penyebaran masif varian Omicron dapat membuat laju pemulihan ekonomi agak terhambat. Misalnya, dengan membatasi aktivitas masyarakat, maka laju perekonomian pun ikut terbatas. Peningkatan lama karantina juga menjadi disinsentif bagi wisatawan mancanegara untuk bertandang ke Indonesia menghabiskan liburan akhir tahun yang secara historis berdampak signifikan pada konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.

Namun, memastikan bahwa lonjakan kasus tidak meluas sehingga membuat ekonomi kembali lumpuh di masa depan juga merupakan langkah krusial demi menjamin ekonomi yang berangsur pulih tidak terhantam lagi.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Reuters, Bisnis Indonesia, Aljazeera

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
rangkuman kabar
Rangkuman Kabar: Rusia Kena Sanksi, Warga AS Malas Belanja Gegara Inflasi
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1