Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Rangkuman Kabar: Inggris Kerek Suku Bunga, BI Tengah Gembira
shareIcon

Rangkuman Kabar: Inggris Kerek Suku Bunga, BI Tengah Gembira

17 Dec 2021, 11:06 AM·Waktu baca: 3 menit
shareIcon
Kategori
Rangkuman Kabar: Inggris Kerek Suku Bunga, BI Tengah Gembira

Rangkuman kabar di akhir pekan, Jumat (17/12) mengulas berita domestik dan mancanegara, diantaran Bank of England yang curi start naikkan bunga acuan duluan.Yuk, simak selengkapnya!

Rangkuman Kabar Domestik

1. OJK Moratorium Izin Manajer Investasi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghentikan sementara pemberian izin bagi perusahaan efek yang melakukan kegiatan usaha selaku manajer investasi (MI). Moratorium dilakukan agar OJK dapat mengevaluasi dan melakukan penataan ulang pada industri MI.

Keputusan itu ditetapkan dalam Surat Keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor KEP-72/D.04/2021 tertanggal 14 Desember 2021 tentang Moratorium Penerbitan Izin Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Manajer Investasi. Adapun MI yang telah beroperasi tidak mengalami perubahan dan juga tidak berdampak kepada nasabahnya.

Apa Implikasinya?

Moratorium ini bertujuan untuk membenahi penataan tata kelola MI. Jika tata kelola MI di Indonesia semakin mumpuni, maka investor pun makin tergerak untuk mempercayakan uangnya ke lembaga tersebut. Alhasill, pendalaman jasa keuangan pun akan mudah dilakukan. Sementara itu, pendalaman jasa keuangan sangat berguna untuk menahan sektor keuangan Indonesia dari guncangan eksternal.

2. BI: Neraca Transaksi Berjalan Bakal Surplus Tahun ini

Bank Indonesia (BI) meramal bahwa neraca transaksi berjalan tahun ini surplus sebesar 0,3% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Kendati demikian, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan bahwa transaksi berjalan kemungkinan masih bisa membukukan defisit. Hanya saja, defisitnya tidak akan melebihi 0,5% dari PDB.

Apa Implikasinya?

Surplus transaksi berjalan berimplikasi pada menguatnya fundamental negara yang relatif mandiri secara finansial. Apalagi, surplus didorong oleh ekspor barang yang memiliki efek berganda kepada sektor riil.

Surplus transaksi berjalan akan berimbas ke kenaikan cadangan devisa. Cadangan devisa sendiri digunakan BI untuk mengendalikan nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS melalui intervensi pasar valas.

Rangkuman Kabar Mancanegara

1. Bank Sentral Inggris Naikkan Bunga Acuan

Bank Sentral Inggris (Bank of England) menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%. Penyesuaian ini dilakukan setelah inflasi di Inggris menembus 5,1% pada bulan November.

Tingkat inflasi tersebut merupakan level tertinggi inflasi di Inggris dalam satu dekade. Laju inflasi Inggris diperkirakan masih terus melesat hingga mencapai level 6% pada April mendatang, tiga kali lipat dari target inflasi otoritas moneter tersebut.

Apa Implikasinya?

Penyesuaian bunga acuan di suatu negara akan berimbas pada naiknya bunga simpanan dan pinjaman, sehingga masyarakat akan berpikir ulang untuk mengambil pinjaman dan menekan pengeluaran guna menambah simpanan. Hal ini tentu bisa mengerem inflasi. Namun, jika tidak dilakukan secara terukur, maka bisa menghambat pertumbuhan ekonomi Inggris ke depan.

2. Senator AS Minta Yellen Elaborasi Pengertian Broker Kripto

Sebanyak enam senator Amerika Serikat meminta Menteri Keuangan AS Janet Yellen untuk menjelaskan batasan definisi 'broker' dalam dokumen UU Infrastruktur yang disahkan medio November lalu.

UU tersebut dinilai tidak memberi batasan yang jelas sehingga setiap orang yang terlibat dalam industri kripto, termasuk penambang, pengembang piranti lunak, validator transaksi hingga operator noda diharuskan melapor aset transaksi bernilai lebih dari US$10.000 kepada Internal Revenue Centre (IRS). Senator mengharapkan penjelasan lebih lanjut mengenai hal ini dari Menkeu Yellen selambatnya sebelum tahun berganti.

Apa Implikasinya?

Mekanisme yang unik dalam jagat cryptocurrency membuat pengambil kebijakan kerap menerapkan batas yang keliru dalam membuat aturan. Penjelasan yang lebih memadai dan aturan yang lebih kompatibel dengan dunia kripto amat dibutuhkan mengingat indsutri tersebut saat ini masih berkembang dan berinovasi. Jika regulasi kripto terbilang jelas, maka investor pun tak akan ragu membenamkan dananya di pasar tersebut.

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 dan Nasdaq index futures, serta aset kripto dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: Bisnis Indonesia, Tempo, Kontan, Coin Telegraph

Ditulis oleh
channel logo

Fathia Nurul Haq

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
rangkuman kabar
Rangkuman Kabar: Rusia Kena Sanksi, Warga AS Malas Belanja Gegara Inflasi
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1