Investasi

down-icon
item
Investasi di pasar terbesar dunia dengan Saham AS

Fitur

down-icon
support-icon
Fitur Pro untuk Trader Pro
Temukan fitur untuk menjadi trader terampil

Fitur Proarrow-icon

support-icon
Dirancang untuk Investor
Berbagai fitur untuk investasi dengan mudah

Biaya

Keamanan

Akademi

down-icon

Lainnya

down-icon
item
Temukan peluang eksklusif untuk meningkatkan investasi kamu
support-icon
Bantuan

Hubungi Kami

arrow-icon

Pluang+

Berita & Analisis

Harga Emas Stagnan di Tengah Kebijakan The Fed dan Varian Baru COVID-19
shareIcon

Harga Emas Stagnan di Tengah Kebijakan The Fed dan Varian Baru COVID-19

29 Jun 2021, 2:49 AM·Waktu baca: 2 menit
shareIcon
Kategori
Harga Emas Stagnan di Tengah Kebijakan The Fed dan Varian Baru COVID-19

Harga emas di pasar spot pada hari ini, Selasa (29/6) pukul 08.00 WIB, melemah 0,12% ke US$1.776,4 per ons. Pelemahan juga terjadi di pasar COMEX sebesar 0,24% ke US$1.776,4 per ons.

Meski melemah pagi hari ini, sejatinya harga logam mulia hari ini terbilang stagnan dibandingkan kemarin.

Stagnannya harga logam mulia hari ini disebabkan oleh menguatnya musuh bebuyutan emas, yakni dolar AS. Pagi ini, nilai indeks dolar AS berada di titik 91,90, atau naik dibanding kemarin 91,83. Menguatnya nilai dolar AS akan membuat harga emas relatif lebih mahal bagi investor yang menggenggam emas. Sehingga, permintaan emas akan melemah.

Hanya saja, musuh sengit emas lainnya, yakni tingkat imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) justru melemah.

Pagi hari ini, tingkat yield obligasi AS bertenor 10 tahun berada di level 1,48%, atau menguat tipis dibanding kemarin yakni 1,53%. Kondisi ini bikin investor melupakan emas dan kembali ke obligasi pemerintah AS mengingat tingkat imbal hasilnya sedang beranjak.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Masih Suam-Suam Kuku Akibat Sikap The Fed

Sentimen Utama Harga Emas Hari Ini

Stagnannya harga logam mulia hari ini disebabkan oleh sikap investor yang meragu. Mereka sulit menentukan pilihan lantaran terjebak antara rencana bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuannya dan potensi ekonomi yang kembali loyo lantaran menyebarnya COVID-19 varian delta.

Di satu sisi, kenaikan suku bunga acuan The Fed akan menjadi sentimen buruk bagi harga emas. Sebab, investor tentu akan mengalihkan perhatiannya ke serangkaian instrumen yang berkinerja moncer saat rezim suku bunga meningkat, salah satunya adalah obligasi.

Namun di sisi lain, kecemasan perlambatan pertumbuhan ekonomi pun bisa bikin investor kembali menggenggam emas. Sebab, mereka kembali melihatnya sebagai aset pelindung nilai (hedging).

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Stagnan Akibat Sikap Plin Plan The Fed

Nikmati Keuntungan dengan Investasi Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang di sini untuk investasi emasS&P 500 index futures, serta aset kripto Bitcoin dan Ethereum dan reksa dana! Harga kompetitif di pasaran, selisih harga jual-beli terendah, dan tanpa biaya tersembunyi!

Untuk investasi emas, kamu bisa melakukan tarik fisik dalam bentuk emas Antam mulai dari 1 gram hingga 100 gram. Sementara dengan Pluang S&P 500, kamu bisa berinvestasi di kontrak berjangka saham perusahaan besar di AS! Mulai dari Apple, Facebook, Google, Netflix, Nike, dan lainnya! Segera download aplikasi Pluang!

Sumber: ReutersBloombergCNBC

Ditulis oleh
channel logo

Adi Putro

Right baner

Penulis di pluang menulis blog untuk masalah umum.

Bagikan artikel ini

Artikel Terkait
lainnya
WFH Bawa Berkah, Morgan Stanley Ramal Saham Apple Naik 15% di 2021
news card image
no_content

Trading dan Investasi dengan Super App Investasi  #1