Daily News - 8 September 2023

Berita Pilihan Hari Ini

1. Saham UiPath Terbang 11% Usai Raup Pendapatan Mantap

• Nilai saham perusahaan piranti lunak spesialiasi kecerdasan buatan UiPath ($PATH) melejit 11,47% pada penutupan perdangan Kamis (7/9) setelah mengumumkan kinerja keuangan apik pada Mei-Juli 2023.
• Sepanjang periode tersebut, perusahaan membukukan pendapatan US$287,3 miliar atau tumbuh fantastis 19% dari periode yang sama tahun lalu seiring meningkatnya tren pemanfaatan teknologi AI di kalangan masyarakat.
• Prestasi tersebut membuat perusahaan optimistis mengerek target pendapatan tahun fiskal 2023 dari kisaran US$1,267-US$1,272 miliar menjadi US$1,273-US$1,278 miliar.

2. Novavax Ajukan Izin Edar Virus COVID-19 ke Pemerintah AS

• Perusahaan bioteknologi Novavax Inc. ($NVAX) dikabarkan menjadi salah satu produsen vaksin pertama yang mendaftarkan vaksin COVID-19 miliknya ke pusat pengendalian penyakit AS (CDC) menjelang perilisan daftar baru vaksin tambahan (booster) yang boleh beredar di AS.
• Dikutip dari Marketbeat, Rabu (6/9), CDC rencananya akan menghelat pertemuan pada Selasa mendatang (12/9) untuk memperbarui daftar vaksin COVID-19 yang bisa digunakan di AS. Daftar tersebut rencananya berisikan baik vaksin baru maupun lama yang diharapkan mampu mencegah penularan virus COVID-19 varian Omicron EG.5 dan subvarian XBB 1.5, dua varian virus yang bertanggung jawab atas peningkatan kasus COVID-19 di AS baru-baru ini.
• Dalam hal ini, Novavax disebut telah mengajukan vaksin booster besutannya bernama Nuvaxovid ke CDC. Dalam uji klinis terbarunya, vaksin tersebut diklaim sukses dalam menetralisasi dua varian virus tersebut di dalam tubuh spesies nonprimata.

3. Kapitalisasi Pasar Apple 'Nyungsep' US$191 Miliar dalam Dua Malam

• Nilai kapitalisasi pasar raksasa teknologi Apple Inc. ($AAPL) rontok US$191 miliar setelah harga sahamnya ambyar dua hari berturut-turut, yakni turun 3,58% di Rabu (6/9) dan 5,1% kemarin.
• Nasib apes itu merupakan imbas dari sentimen buruk yang berasal dari dua target pasar perusahaan, yakni China dan Eropa.
• Pada Rabu, nilai saham Apple anjlok setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintah China melarang pejabatnya untuk menggunakan iPhone saat bertugas demi mengurangi ketergantungan China terhadap teknologi asing dan meningkatkan keamanan siber.
• Sayangnya, nilai saham Apple kembali terkikis kemarin setelah Komisi Eropa pada Rabu menuduh Apple sebagai satu dari enam perusahaan yang "mengontrol" layanan jasa-jasa daring.

4. Pom Listrik Tesla Bakal 'Mejeng' di Hotel Mewah Hilton

• Jaringan hotel mewah Hilton Worldwide Holdings berencana untuk memasang 20.000 unit teknologi pengisian daya mobil listrik bertipe Universal Wall Connector ciptaan produsen mobil listrik Tesla Inc. ($TSLA) di 2.000 hotelnya yang berlokasi di AS, Meksiko, dan Kanada.
• Dalam siaran pers yang dirilis kemarin, Hilton mengatakan akan memasang setidaknya enam unit alat pengecasan mobil listrik tersebut di setiap hotelnya. Dengan demikian, upaya tersebut akan menjadikan Hilton sebagai usaha perhotelan yang memiliki fasilitas mobil listrik terbesar di dunia.
• Lebih lanjut, kerja sama ini kian menambah panjang daftar perusahaan yang mengadopsi teknologi pengecasan mobil listrik Tesla. Sebelumnya, perusahaan seperti Rivian Co, Ford, dan General Motors juga berencana menyewa fasilitas "pom listrik" Tesla di Amerika Utara mulai tahun depan.

5. Reli 9 Hari, Saham Intel Nikmati 'Bulan Madu' Terlama dalam 3 Tahun Terakhir

• Nilai saham perusahaan teknologi Intel Corp ($INTC) sukses mencatat reli selama sembilan hari berturut-turut setelah nilai sahamnya kembali naik 3,2% pada perdagangan kemarin. Peristiwa itu membuat saham Intel mengalami reli terpanjangnya dalam kurun hampir tiga tahun terakhir.
• Asal tahu saja, nilai saham Intel terbilang melesat 17,2% dalam sembilan hari terakhir dan menjadikannya sebagai saham dengan performa paling unggul di antara jajaran penghuni indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA).

6. Australia Tuduh PayPal Bebani Bisnis Skala Kecil

• Komisi pengawas sekuritas dan investasi Australia (ASIC) menggugat hukum perusahaan pembayaran PayPal ($PYPL) setelah perseroan dituduh bertindak tidak adil kepada bisnis-bisnis skala kecil yang memanfaatkan jasanya.
• Lembaga tersebut merujuk pada sebuah klausul kontrak antara PayPal dan pengguna jasanya di Australia yang menyebutkan bahwa pemilik bisnis diberikan waktu 60 hari untuk melaporkan kesalahan pencatatan komisi yang semestinya diterima PayPal. Jika pemilik bisnis tidak mengirimkan pemberitahuan itu dalam jangka waktu tersebut, maka PayPal berhak mengutip komisi yang dimaksud meski nilainya keliru.
• ASIC beranggapan bahwa klausul tersebut hanya membebani bisnis-bisnis kecil karena mereka terpaksa membayar komisi ke PayPal dengan nilai yang tidak seharusnya. Hal itu, lanjut lembaga tersebut, adalah bukti bahwa PayPal telah menjalankan praktik usaha tidak adil kepada pelanggan-pelanggannya.

Mulai Perjalanan Investasimu dengan Aman di Pluang!

Download aplikasi Pluang untuk investasi Saham AS, emas, ratusan aset kripto dan puluhan produk reksa dana mulai dari Rp5.000 dan hanya tiga kali klik saja!

Dengan Pluang, kamu bisa melakukan diversifikasi aset dengan mudah dan aman karena seluruh aset di Pluang sudah terlisensi dan teregulasi. Ayo, download dan investasi di aplikasi Pluang sekarang!