Order Book mengacu pada daftar elektronik pesanan beli dan jual untuk suatu instrumen keuangan tertentu yang disusun berdasarkan tingkat harga. Pahami lebih lanjut cara kerja order book dalam praktik trading di bawah ini!
Istilah Order Book mengacu pada daftar elektronik pesanan beli dan jual untuk suatu instrumen keuangan tertentu yang disusun berdasarkan tingkat harga.
Order Book merupakan komponen penting dari sebagian besar bursa mata uang kripto yang mencantumkan semua pesanan beli dan jual yang tertunda untuk mata uang kripto tertentu. Order Book mengumpulkan data bid dan ask secara real-time yang dikirimkan oleh para pedagang dan memungkinkan bursa untuk mencocokkan order beli dan jual secara otomatis.
Order book memberikan tingkat transparansi tertentu dalam kondisi pasar saat ini, di mana para pedagang dapat melihat harga bid dan ask saat ini, serta jumlah pesanan di setiap tingkat harga. Hal ini memberikan gambaran yang jelas kepada para pelaku pasar mengenai tekanan jual dan beli.
Dengan demikian, Order Book bertindak sebagai tempat kumpulan pembeli dan penjual berinteraksi untuk menemukan pihak lawan untuk perdagangan. Order Book berfungsi sebagai mekanisme penemuan harga yang transparan dan berkelanjutan saat pesanan baru masuk dan dicocokkan dengan harga buku. Trader dapat terus mengacu pada Order Book untuk membuat keputusan perdagangan berdasarkan dinamika penawaran dan permintaan secara langsung.
Sekarang setelah kita memahami fungsi Order Book, mari kita pahami cara membaca Order Book, mari kita uraikan contoh Order Book pada Market Order di Pluang:
Bagian sebelah kiri dengan angka berwarna merah menunjukkan harga offer (jual) (Order Book ‘Sell’) yang ingin dijual oleh penjual, sedangkan bagian dengan angka berwarna hijau menunjukkan harga bid (beli) (Order Book Buy’) di mana pembeli ingin membeli. Kolom tengah adalah total unit BTC yang ingin diperdagangkan pada harga tersebut. Kolom 'Total' adalah jumlah total transaksi yang sedang berjalan pada suatu tingkat harga tertentu. Total dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
Total (IDR) = Price (IDR) x Amount (Token).
Ketika terdapat Market Order Buy baru yang dapat memenuhi harga offer terbaik yang tersedia, exchange akan secara otomatis mencocokkan dan menyelesaikan jual beli. Hal yang sama berlaku sebaliknya untuk Market Order Sell yang sesuai dengan harga bid terbaik. Pencocokan order beli dan jual yang konstan inilah yang mendorong penemuan harga dan likuiditas di pasar yang transparan.
Mulailah dengan membayangkan seorang trader yang melakukan Market Order Buy, dimana order tersebut memesan BTC dengan harga terbaik yang tersedia saat ini untuk 40 BTC.
Jika top of the book menunjukkan penjual dengan 15 BTC dengan harga US$62.000, maka 15 BTC pertama dari order tersebut akan dieksekusi pada harga tersebut.
Setelah 15 BTC tersebut tidak lagi tersedia, penjual dengan permintaan terendah kedua akan berpindah ke posisi teratas. Jika penjual tersebut memiliki 50 BTC yang tersedia di harga US$62.500, maka 25 BTC yang tersisa akan dipenuhi dari tingkat harga ini.
Jadi pada akhirnya, pembeli akan membayar US$2.492.500 untuk 30 BTC (ditambah biaya). Setelah 25 pesanan pasar terpenuhi pada harga US$62.500, permintaan terendah berikutnya akan naik ke posisi teratas.
Seperti yang diilustrasikan dalam contoh ini, mudah untuk melihat bagaimana permintaan terhadap suatu aset dapat dengan cepat mendorong naik harga ke atas. Ketiadaan pembeli akan berdampak sebaliknya pada Order Book, mendorong harga turun.
Mari kita kenali beberapa istilah yang digunakan ketika membahas order book.
Bagikan artikel ini